Rizal De Loesie
Sepi masih ada di sini,
Di dekat sini. Mengintip hampa di jendela dan
Taman setengah gugur. Lilin mati
Hembusan napas sendiri
Bulan hijrah kepucuk cemara belahan dunia
Yang tak ada virus corona
Sepi masih di sini,
Dengan cangkir kopi beralas kabut kenangan
Membalik lembaran masa kanak dan remaja
kulit kisut menua
Jendela berdebu, direkat genangan air
air mata
Sepi itu hampa,
Tatkala senja mengerdipkan mata,
Napas dihimpit satu-satu,
Menyusun belulang kering
Kening mengingat pudar
Sepi itu sunyi,
Sesunyi bau makam dan ranting kemboja
Suatu saat, penantiannya tiba
Masih ingatkah pada buku puisi, pujangga candala
Saat arunika menyabda do’a
Sampai hening dalam selaksa renjana
Sunyi
**