Tatapannya menembus cakrawala dunia,
Senyumannya menembus kemanisan gula,
Bicara dan tutur katanya menembus hati dan jiwa,
Kini aku terbawa suasana,
Mengalirkan benih benih cinta,
Benih yang semakin hari semakin terasa,
Hingga tiba waktunya,
Aku tak bisa menahan semuanya,
Terungkaplah semua,
Walau kegengsian dan rasa malu menusuk jiwa,
Dan, yang terjadi..
Semua sia sia..
Bagai daun yang terhempas tanpa ada yang memperdulikannya..
Terhempas, jauh sekali, yang tersisa,yang terasa kini hanya keasingan belaka..
Asing, sangat asing..
Kini aku tak tau lagi harus apa,
Harus tetap seperti ini seperti asing ,
Atau mengorbankan rasa agar hilang sekenanya..
Bogor, 7 September 2020
Wirdah Nuraprilia