Dalam heningnya bulan nak berganti mentari
Berselimut kan embun dingin
Membuat mimpi terjaga
Bukan mimpi indah seperti khayalan
Bukan mimpi buruk karena menjadi realita
Terbangun untuk merenung
Seberapa dalam menuruni anak tangga kegelapan
Meniti hari demi hari
Mentari kehangatan menanti ku pulang
Begitu dekat tapi sulit untuk di dekap
Terduduk dalam diamku….
Merasakan setiap kerisauan ku yang tercipta
Menghitung lembar lembar kesabaran
Menanti berakhirnya permainan ini
Aku tidak bisa mengakhirinya
Aku bukan tuan dari permainan ini
Aku hanya budak yang dimainkan
Tak lebih
Pasang surut emosi
Sekali nurani dimainkan penguasa
Tidakkah engkau letih?
Belumkah engkau lelah?
Aku ingin kembali
Memeluk matahari yang kau beri
Melangkah dengan hidup lebih berseri
Walau mengingatmu membuat hati nyeri
Nemberala, 290619